PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA
"BASIC LABORATORY SKILL: PERSIAPAN PRAKTIKUM"
Praktikum
adalah kegiatan yang menuntut siswa untuk melakukan pengamatan,
percobaan atau pengujian suatu konsep atau prinsip materi mata kuliah yang
dilakukan di dalam atau di luar laboratorium
Keterampilan sebelum praktikum yang harus dikuasai
oleh praktikan, yaitu sebagai berikut:
a.
Mengetahui kelengkapan apa saja yang wajib digunakan
dalam praktikum
Diperlukan berbagai kelengkapan seperti: jas lab,
masker, sarung tangan, sepatu ket, dan sebagainya. Kelengkapan ini umumnya
dipakai sebelum melakukan praktikum di laboratorium, yang untuk menjaga
keamanan praktikan serta alat dan bahan yang digunakan.
b.
Mengetahui macam-macam alat dalam laboratorium
beserta fungsinya
Pengetahuan ini diperlukan agar penggunaan alat
dapat efektif. Selain itu, alat-alat di laboratorium biasanya sensitif dan
penggunaannya spesifik sesuai petunjuk dan keperluan.
c.
Mengetahui zat-zat kuat yang dapat membahayakan
tubuh
Bahan-bahan dalam laboratorium IPA biasanya berupa
zat-zat kimia. Bahan kimia dapat dikenali melalui sifat dan wujudnya. Sifat
bahan kimia berupa asam, basa dan bentuk garam. Wujud bahan kimia dapat berbentuk
padatan, cairan, dan gas. Bahan juga dapat dikenali dengan menggunakan indera
misalnya tembaga sulfat bentuk kristal warna biru, iodium bentuk kristal
berwarna coklat ungu.
Bahan-bahan kimia
berbahaya dapat dikelompokkan sebagai berikut(Imam Khasani, 1983)
1. Explosif (mudah meledak) contohnya : kalium klorat, Trinitrotaluen(TNT), natrium nitrat, gas bertekanan tinggi, campuran belerang, karbon dan kalium klorat
2. Flamable (mudah terbakar) contohnya : metanol, eter, aseton, heksana, benzena, uap ini dapat bergerak menuju api sejauh 3 meter
3. Oxidazing Agent (bahan oksidator) contohnya : natrium nitrit/nitrat, kalium klorat, kaporit, asam sendawa, alkena, alkilbenzena dan sebagainya . Sekalipun tidak adaO2 dari luar dapat menyebabkan kebakaran .
4. Bahan mudah terbakar oleh air, contohnya logam N a, K dan asam sulfat pekat
5. Bahan mudah terbakar oleh asam contohnya logam paduan N a dan K, senyawa hidrida dan sebagainya .
6. Gas bertekanan tinggi, misalnya gas-gas dalam tabung silinder dengan tekanan tinggi .
7 . Bahan-bahan beracun contohnya : C02, CI2, benzena, Kloroform, sianida dan sebagainya 8 . Bahan korosif contohnya : anhidrida asam, alkali, asam sulfat, fenol dan sebagainya .
Bahan tersebut mudah dikenali karena biasanya pabrik-pabrik bahan kimia telah melengkapi kemasannya dengan label-label dan lambing-lambang tertentu
Akibat penggunaan bahan kimia tersebut di atas berbagai jenis bahaya mungkin dapat terjadi antara lain (Imam Khasani, 1986)
a. Keracunan, sebagai akibat masuknya bahan kimia ke dalam tubuh melalui paru-paru, mulut dan kulit . Keracunan dapat berakibat fatal misalnya hilang kesadaran atau gangguan kesehatan yang baru dirasakan setelah beberapa tahun setelah bekerja, atau menjelang pensiun .
b. Iritasi, sebagai akibat kontak dengan bahan kimia korosif, misalnya peradangan pada kulit, mata dan saluran pernapasan .
c. Kebakaran atau luka bakar, sebagai akibat peledakan bahan-bahan reaktif (peroksida dan bahan-bahan pelarut organik) .
Untuk mencagah terjadinya kecelakaan didalam laboratorium beberapa bahan kimia yang sering dipergunakan baik dalam industry maupun dalam labolatorium perlu dikenali sifat-sifatnya diantaranya
1. Explosif (mudah meledak) contohnya : kalium klorat, Trinitrotaluen(TNT), natrium nitrat, gas bertekanan tinggi, campuran belerang, karbon dan kalium klorat
2. Flamable (mudah terbakar) contohnya : metanol, eter, aseton, heksana, benzena, uap ini dapat bergerak menuju api sejauh 3 meter
3. Oxidazing Agent (bahan oksidator) contohnya : natrium nitrit/nitrat, kalium klorat, kaporit, asam sendawa, alkena, alkilbenzena dan sebagainya . Sekalipun tidak adaO2 dari luar dapat menyebabkan kebakaran .
4. Bahan mudah terbakar oleh air, contohnya logam N a, K dan asam sulfat pekat
5. Bahan mudah terbakar oleh asam contohnya logam paduan N a dan K, senyawa hidrida dan sebagainya .
6. Gas bertekanan tinggi, misalnya gas-gas dalam tabung silinder dengan tekanan tinggi .
7 . Bahan-bahan beracun contohnya : C02, CI2, benzena, Kloroform, sianida dan sebagainya 8 . Bahan korosif contohnya : anhidrida asam, alkali, asam sulfat, fenol dan sebagainya .
Bahan tersebut mudah dikenali karena biasanya pabrik-pabrik bahan kimia telah melengkapi kemasannya dengan label-label dan lambing-lambang tertentu
Akibat penggunaan bahan kimia tersebut di atas berbagai jenis bahaya mungkin dapat terjadi antara lain (Imam Khasani, 1986)
a. Keracunan, sebagai akibat masuknya bahan kimia ke dalam tubuh melalui paru-paru, mulut dan kulit . Keracunan dapat berakibat fatal misalnya hilang kesadaran atau gangguan kesehatan yang baru dirasakan setelah beberapa tahun setelah bekerja, atau menjelang pensiun .
b. Iritasi, sebagai akibat kontak dengan bahan kimia korosif, misalnya peradangan pada kulit, mata dan saluran pernapasan .
c. Kebakaran atau luka bakar, sebagai akibat peledakan bahan-bahan reaktif (peroksida dan bahan-bahan pelarut organik) .
Untuk mencagah terjadinya kecelakaan didalam laboratorium beberapa bahan kimia yang sering dipergunakan baik dalam industry maupun dalam labolatorium perlu dikenali sifat-sifatnya diantaranya
d.
Menguasai konsep/ teori dasar mengenai praktikum
Konsep/ teori dasar biasanya dipelajari sebelum
melakukan praktikum di laboratorium. Peserta didik diberikan bahan ajar yang
bisa dibaca dan dipelajari sebelum praktikum
e.
Mengetahui prosedur yang akan dilakukan dalam
prktikum
Prosedur praktikum biasanya diberikan dalam bentuk
modul praktikum atau lembar kerja siswa.
f.
Mengetahui alat dan bahan yang akan digunakan dalam
praktikum.
Hal ini dapat dilakukan dengan pemberian label
terhadap jenis-jenis alat dan bahan di laboratorium. Pemberian label terhadap
jenis – jenis bahan diperlukan untuk dapat mengenal dengan cepat dan mudah
sifat bahaya dari suatu bahan.
g.
Mengetahui cara penggunaan alat dalam laboratorium
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan
mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dari alat-alat laboratorium.
Alat-alat dilaboratorium dapat dibagi berdasarkan jenis bahan pembuatnya atau
berdasarkan fungsinya.
h.
Mengetahui cara mensterilkan atau mengkalibrasi
alat-alat dalam laboratorium
Sebelum melakukan praktikum, hendaknya memeriksa
alat-alat yang akan digunakan. Untuk alat-alat dalam penggunaannya memerlukan
ketelitian dan kehati-hatian. kebersihan meja praktikum serta penataan alat dan
zat-zat kimia harus tertata dengan baik.
i.
Kemampuan pada saat melakukan praktikum
kemampuan ini diperlukan untuk memastikan bahwa
praktikan sudah memahami dan melakukan prosedur-prosedur diatas, sehingga
praktikum dapat dilakukan secara aman dan efektif.
Dari penjelasan
uraian diatas saya akan member contoh persiapan dan pelaksanaan praktikum
golongan darah.
“PRAKTIKUM TES GOLONGAN
DARAH”
Fungsi penggolongan darah manusia sangat besar
manfaatnya, yaitu untuk transfusi darah
dan membantu
penyelidikan tindak kriminal. Transfusi darah adalah pemberian
darah dari seseorang yang disebut dengan donor. Kepada orang yang memerlukan
yang disebut dengan resipien.
Proses
penentuan golongan darah manusia degan sistem ABO :
1. Jika setelah ditetesi antiserum A jika darah
menggumpal, maka mempunyai golongan darah A.
2.
Jika
setelah ditetesi antiserum B jika darah menggumpal, maka mempunyai golongan
darah B.
3.
Jika
setelah ditetesi antiserum A dan B jika darah menggumpal, maka mempunyai
golongan darah AB.
4. Jika setelah ditetesi antiserum A dan B jika
darah tidak menggumpal, maka mempunyai golongan darah O.
Sebelum
melakukan praktikum ada baiknya membaca referensi , agar praktikum yang akan
dilaksanakan bisa berjalan dengan baik dan tidak terjadi kesalahan-kesalahan
yang tidak diinginkan, untuk itu sebelum melakukan praktikum kita harus
memiliki keterampilan dasar dalam praktikum tersebut baik sebelum, saat
melakukan praktikum dan pasca praktikum.
Adapun
keterampilan dasar yang harus dimiliki sebelum praktikum tes golongan darah
anatara lain:
1. Keterampilan konsep, (misalnya jika darah
dicampur dengan serum anti-a, atau anti–b hasilnya apa, begitu seterusnya) agar
tidak terjadi kesalah paham konsep nantinya.
2. Keterampilan mengetahui alat
dan bahan-bahan yang akan digunakan, (alcohol, serum anti-a, anti–b, serum anti
ab,serum anti-d).
3. Keterampilan membersihkan kaca objek , agar
kaca objek tidak gores, rusak bahkan pecah saat dibersihkan.
4. Keterampilan memilih jarum, bagaimana jarum
yang baik untuk digunakan.
5. Keterampilan menseterilkan jarum yang akan
digunakan.
6. Keterampilan memilih pengaduk, untuk mengaduk
tetesan darah dan serum.
Berikut ini Video keterampilan yang diperlukan dalam mempersiapkan praktikum uji golongan darah https://www.youtube.com/watch?v=R9k2lw2--tg&t=48s
ALAT DAN BAHAN
ALAT
|
BAHAN
|
Kaca
objek (object glass)
|
Alkohol
70%
|
Jarum (blood lancet)
|
Serum
anti-A
|
Pengaduk
( tusuk gigi )
|
Serum
anti-B
|
Kapas
|
Serum
anti-AB
|
LANGKAH KERJA:
1. Siapkan kaca objek dan jarum yang
sudah dibersihkan dengan alkohol 70%. Setiap anak harus menggunakan kaca objek
dan jarum yang berbeda, tidak boleh dipakai secara bergantian
sebelum dibersihkan dan diseterilkan kembali.
2. Bersihkan salah satu jari (biasanya jari
tengah) dengan kapas yang dibasahi dengan alkohol 70%. Bersikan juga jarum yang
akan digunakan dengan alkohol.
3. Tusuklah ujung jari tersebut dengan
menggunakan jarum, pijat-pijat ujung jari agar darah mudah keluar.
4. Teteskan pada kaca objek di 2 titik dengan
jarak tidak terlalu berdekatan. Bersihkan lagi ujung jari bekas tusukan dengan
alkohol 70% agar tidak terkena infeksi.
5. Teteskan 1 tetes serum anti-a dan anti-b pada
masing-masing tetesan darah. Aduk darah yang bercampur serum dengan menggunakan
tusuk gigi yang masing-masing berbeda, agar tidak tercampur.
6. Amati dengan cermat, perhatikan ada atau
tidaknya penggumpalan.
7. Tentukan tipe golongan darah
berdasarkan hasil analisis reaksi penggumpalan. Catat datanya ke
dalam tabel
8. Setelah praktikum selesai, bersihkan kaca
objek dengan sabun, bilas dengan air bersih dan rendam dalam air panas agar
seteril.
Dari uraian diatas penulis ingin bertanya
tentang beberapa hal:
1. Apa yang terjadi jika praktikum dilakukan
tanpa melakukan persiapan?
2. Apakah kegiatan praktikum dapat berjalan
baik, jika salah satu keterampilan sebelum praktikum tidak dimiliki
praktikan?Jelaskan!
3. Sudahkah sekolah tempat suadara/i bekerja
menerapkan keterampilan dasar yang baik dan benar sebelum, pasca dan setelah
praktikum?
Menanggapi pertanyaan no 1. Mnrt saya sbuah pratikum tidak akan efektif tanpa adanya persiapan.6
BalasHapusmencoba menanggapi pertanyaan no 1. Apa yang terjadi jika praktikum dilakukan tanpa melakukan persiapan?
BalasHapusmenurut saya pratikum tidak akan berjalan dengan efektif contohnya persiapan kelengkapan karna persiapan kelengkapan merupakan yang wajib dipakai sebelum melakukan praktikum di laboratorium, untuk menjaga keamanan praktikan serta alat dan bahan yang digunakan. terima kasih ^_^
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusAssalamualaikum, menanggapi pertanyaan nomor satu, Apa yang terjadi jika praktikum dilakukan tanpa melakukan persiapan?
BalasHapusMenurut saya yang terjadi adalah praktikum yang akan dilaksanakan akan kacau dan tidak efektif, dan memakan banyak waktu, misalnya karena tidak ada persiapan alat , dan harus dipersiapkan dulu jadi banyak makan waktu, yang seharusnya praktikum itu 2 jam, jadi 2 jam setengah, lalu contoh kedua, semisal pada saat praktikum tidak ada persiapan bahan, bahan belum di beli dsb, bisa saja praktikum tidak jadi dilaksanakan
Asslamualaikum
BalasHapusJika pratikum tanpa persiapan.maka pratikum tidak berjalan dengan baik..karena tahap persiapan itu diperlukan untuk mempermudah guru dalam menjelaskan materi apa yg akan di pratikum kan
Terima kasih
menanggapi pertanyaan no.3 mengenai Sudahkah sekolah tempat suadara/i bekerja menerapkan keterampilan dasar yang baik dan benar sebelum, pasca dan setelah praktikum?
BalasHapus-karena saya belum bekerja di sekolah saat ini, jadi saya akan menceritakan kondisi lab di sekolah saya dulu. di tempat saya bersekolah dulu (SMA), belum menerapkan basic skill dengan baik dan benar. contohnya saja: ketika melakukan suatu praktikum di lab, kami tidak menggunakan atribut keselamatan kerja seperti menggunakan jas lab( ada, namun terbatas), masker, sarung tangan. jadi kami secara tidak langsung tidak menerapkan keterampilan menggunakan pakaian keselamatan kerja di lab.
Sudahkah sekolah tempat suadara/i bekerja menerapkan keterampilan dasar yang baik dan benar sebelum, pasca dan setelah praktikum?
BalasHapusdi sekolah basic skill praktikum cukup diterapkan dengan baik, namun beberapa skill memiliki kekurangan, seperti skill persiapan yang kurang baik, serta skill pasca praktik yang kurang baik, dalam hal ini pemusnahan reagen
1. Apa yang terjadi jika praktikum dilakukan tanpa melakukan persiapan?
BalasHapusmaka kegiatan praktikum tidak akan berjalan dengan baik dan hasilnya pun tidak akan tercapai.
1. Apa yang terjadi jika praktikum dilakukan tanpa melakukan persiapan?
BalasHapusMenurut saya apabila praktikum tanpa adanya persiapan maka kegiatan praktikum tidak akan maksimal dan akan memakan banyak waktu.
BalasHapusSoal no 1.
Jika Praktikum tanpa persiapan, maka pada saat proses praktikum itu berlangsung bisa saja terjadi kesalahan yang mengakibatkan kecelakaan, karena tidak mengetahui keterampilan dasar pada tahap persiapan
menanggapi pertanyaan No 2 tentu saja tidak dengan menguasai ketrampilan sebelum praktikum tentunya nanti akan menunjang kegiatan praktikum sehingga berjalan dengan baik
BalasHapusMenanggapinpertanyaan nomor 1, jika praktikum dilakukan tanpa persiapan contohnya siswa tidak mengetahui cara penggunaan alat yg akan dipakai pada pelaksanaan, maka praktikum tidak dapat berjalan lancar bahkan bisa jadi menimbulkan kecelakaan praktikum
BalasHapusWhy are people not paying for the casino bonus? - Dr.CMD
BalasHapusThe best casino bonuses are 통영 출장마사지 ones that are more like a free 양주 출장안마 spins bonus. To claim them, 익산 출장샵 you have to 경산 출장샵 sign up 광주 출장마사지 for a new account and make your first deposit